Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Hati

Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Hati
Credit: Freepik. Kesadaran seseorang dalam menjaga kesehatan hati masih sangat kurang.

Bagikan :


Hati adalah organ terbesar nomor 2 dalam tubuh manusia. Hati menjalankan berbagai fungsi penting dalam tubuh seperti membantu mencerna makanan, mengurai racun dan menyimpan energi. Karenanya, penting untuk menjaga kesehatan organ hati agar dapat berfungsi optimal.

Selama ini, organ hati jarang mendapat perhatian karena organ ini tidak segera menunjukkan gejala ketika mengalami kerusakan.

Ketika hati mengalami kerusakan parah, pasien baru mengalami sejumlah gejala berat. Begitu juga di masyarakat masih banyak beredar kesalahpahaman seputar kesehatan organ hati. Akibatnya, kesadaran dalam menjaga kesehatan hati masih sangat kurang.

 

Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Hati

1. Penyakit hati dapat dideteksi dengan tes darah

Anggapan ini tidak sepenuhnya salah. Untuk dapat mengetahui kondisi organ hati yang sebenarnya, dokter dapat merekomendasikan sejumlah pemeriksaan.

Salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah tes darah untuk melihat jumlah darah, kenaikan enzim hati, peningkatan GGT dan ALP, kadar albumin dan bilirubin.

Selain pemeriksaan tersebut, dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan USG, CT Scan, dan MRI hingga biopsi untuk melihat kondisi organ hati dengan lebih akurat. 

2. Penyakit hati hanya dapat dialami pecandu alkohol

Minuman beralkohol adalah minuman yang berbahaya bagi organ hati. Minuman beralkohol mengandung sejumlah zat yang sulit diuraikan oleh hati. Paparan racun dari minuman beralkohol yang terlalu tinggi dapat meningkatkan kerja organ hati sehingga membuat beberapa sel rusak dan mati. Jika kebiasaan ini diteruskan, maka hati tidak dapat berfungsi optimal.

Beberapa penyakit hati seperti hepatitis dan perlemakan hati dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk mengonsumsi alkohol. Namun kebiasaan ini bukan menjadi satu-satunya penyebab penyakit hati.

Gangguan hati juga dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti pada hepatitis, kelainan genetik, kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh (hepatitis autoimun) dan beberapa pola hidup tidak sehat lainnya seperti menggunakan jarum suntik bergantian dan seks bebas tanpa pengaman.

3. Ibu yang mengidap penyakit hati (hepatitis) tidak bisa menyusui

Penyakit hepatitis B dapat menular dari ibu ke bayinya selama kehamilan dan persalinan. Hal ini banyak menyebabkan ibu menyususi khawatir tidak dapat memberikan ASI pada bayi yang baru dilahirkan.

Namun anggapan ini rupanya salah besar. Ibu menyusui yang mengidap hepatitis tetap dianjurkan menyusui si kecil. Pasalnya, nutrisi dari ASI merupakan nutrisi terbaik yang dibutuhkan oleh bayi. Meskipun demikian, jika payudara ibu mengalami lecet atau berdarah ketika akan menyusui maka dianjurkan untuk menunda proses menyusui hingga kondisi membaik.

4. Hepatitis C hanya menular akibat penggunaan jarum

Di antara kelima penyakit hepatitis, hepatitis C adalah penyakit yang dianggap paling berbahaya. Penderita hepatitis C sering kali tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi penyakit hepatitis C sehingga mudah menularkan virus tersebut ke orang lain.

Penularan hepatitis C umumnya melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian serta melakukan hubungan seks bebas tanpa menggunakan pengaman. Namun sebenarnya hepatitis C juga dapat menular melalui metode lainnya seperti kehamilan dan proses persalinan serta penggunaan peralatan pribadi bersama.

5. Pasien gagal hati harus menjalani transplantasi hati

Gagal hati adalah kondisi dimana sebagian besar organ hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Banyak masyarakat beranggapan bahwa gagal hati memerlukan transplantasi total agar hati dapat kembali berfungsi dengan baik.

Namun faktanya, sering kali pasien gagal hati hanya membutuhkan transplantasi sebagian organ hati. Hal ini disebabkan oleh organ hati memiliki kemampuan untuk meregenerasi sel-sel organ dengan cepat.

 

Itulah beberapa mitos dan fakta yang beredar di masyarakat seputar organ hati. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, apabila Anda memiliki masalah seputar organ hati sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 22:33